LAPORAN 
  
BAB I
PRAKTIKUM LINUX
FIREWALL
Disusun oleh :
Danar Prasetya Herlambang 
123080122
Plug 4
Assisten/Coass
I Putu Jhista M
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN ”VETERAN” YOGYAKARTA
2010
DASAR TEORI
Firewall atau tembok-api adalah sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang 
 dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman. Umumnya, sebuah 
tembok-api diterapkan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dan jaringan lainnya. Tembok-api umumnya juga digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar. Saat ini, istilah firewall  menjadi istilah lazim yang merujuk pada sistem yang mengatur komunikasi  antar dua jaringan yang berbeda. Mengingat saat ini banyak perusahaan  yang memiliki akses ke Internet dan juga tentu saja jaringan berbadan  hukum di dalamnya, maka perlindungan terhadap modal digital perusahaan  tersebut dari serangan para peretas, pemata-mata, ataupun pencuri data lainnya, menjadi hakikat.
Firewall terbagi menjadi dua jenis, yakni sebagai berikut
- Personal Firewall: Personal Firewall didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari akses yang tidak dikehendaki. Firewall jenis ini akhir-akhir ini berevolusi menjadi sebuah kumpulan program yang bertujuan untuk mengamankan komputer secara total, dengan ditambahkannya beberapa fitur pengaman tambahan semacam perangkat proteksi terhadap virus, anti-spyware, anti-spam, dan lainnya. Bahkan beberapa produk firewall lainnya dilengkapi dengan fungsi pendeteksian gangguan keamanan jaringan (Intrusion Detection System). Contoh dari firewall jenis ini adalah Microsoft Windows Firewall (yang telah terintegrasi dalam sistem operasi Windows XP Service Pack 2, Windows Vista dan Windows Server 2003 Service Pack 1), Symantec Norton Personal Firewall, Kerio Personal Firewall, dan lain-lain. Personal Firewall secara umum hanya memiliki dua fitur utama, yakni Packet Filter Firewall dan Stateful Firewall.
 - Network Firewall: Network ‘‘’’Firewall didesain untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari berbagai serangan. Umumnya dijumpai dalam dua bentuk, yakni sebuah perangkat terdedikasi atau sebagai sebuah perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sebuah server. Contoh dari firewall ini adalah Microsoft Internet Security and Acceleration Server (ISA Server), Cisco PIX, Cisco ASA, IPTables dalam sistem operasi GNU/Linux, pf dalam keluarga sistem operasi Unix BSD, serta SunScreen dari Sun Microsystems, Inc. yang dibundel dalam sistem operasi Solaris. Network Firewall secara umum memiliki beberapa fitur utama, yakni apa yang dimiliki oleh personal firewall (packet filter firewall dan stateful firewall), Circuit Level Gateway, Application Level Gateway, dan juga NAT Firewall. Network Firewall umumnya bersifat transparan (tidak terlihat) dari pengguna dan menggunakan teknologi routing untuk menentukan paket mana yang diizinkan, dan mana paket yang akan ditolak.
 
Fungsi Firewall
Secara fundamental, firewall dapat melakukan hal-hal berikut:
- Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan
 - Melakukan autentikasi terhadap akses
 - Melindungi sumber daya dalam jaringan privat
 - Mencatat semua kejadian, dan melaporkan kepada administrator
 
BAB II
PEMBAHASAN PRAKTIKUM
Konfigurasi Firewall
1. Sebelum  Setting mintalah IP publik ke ISP lengkap dengan  netmask, broadcast dan  dns-nya. Kemudian tentukan juga IP Lokal yang  akan digunakan pada  komputer client. Misal : (eth0) IP : 192.168.1.2  NETMASK : 255.255.255.0  GATEWAY : 192.168.1.1 BROADCAST : 192.168.1.255  NETWORK :  192.168.1.0DNS1 : 202.134.0.155DNS2 : 202.134.2.5
DNS3 : 203.130.193.74
(eth1)IP : 192.168.10.254/24NETMASK : 255.255.255.0BROADCAST : 192.168.10.255
NETWORK : 192.168.10.0
Catatan, loginlah ke mesin linux anda dengan username sebagai ROOT. Untuk melakukan perubahan tekan tomboll (insert) dan untuk menyimpan perubahan tekan escape : wq (write quit).
2. Settinglah IP pada ethernet-0.# vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0ip static DEVICE=eth0 BOOTPROTO=static BROADCAST=192.168.1.255 IPADDR=192.168.1.2NETMASK=255.255.255.0NETWORK=192.168.1.0
ONBOOT=yes
dhcpDEVICE=eth0BOOTPROTO=dhcp
ONBOOT=yes
2. Settinglah IP MGW dan HostName, serta DNS Resolver # vi /etc/sysconfig/network NETWORKING=yes HOSTNAME=router
GATEWAY=192.168.1.1
# vi /etc/resolv.confnameserver 202.134.0.155nameserver 202.134.2.5
nameserver 203.130.193.74
3. Settinglah IP pada ethernet-1# vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth1DEVICE=eth1BOOTPROTO=staticBROADCAST=192.168.10.255IPADDR=192.168.10.254NETMASK=255.255.255.0NETWORK=192.168.10.0
ONBOOT=yes
Pastikan default gateway telah mengarah ke IP gateway ISP, # route –nDan untuk melihat IP masing-masing ethernet cobalah command berikut :
# ifconfig|more
5. Setting IP Forwarding, agar paket dari jaringan client dapat berjalan ke jaringan di luarnya melalui gateway.# vi /etc/sysctl.conf
rubah net.ipv4.ip_forward = 0 menjadi net.ipv4.ip_forward = 1
# chkconfig –level 2345 network on
# /etc/rc.d/init.d/network restart
Sekarang lakukan testing dengan ngeping ke:# ping 192.168.1.1# ping 202.134.0.155 atau 202.134.2.5# ping www.google.com
# ping 192.168.10.0/24
Jika hasilnya Reply berarti settingnya sudah berhasil dan tinggal selangkah lagi.
6. Agar client atau jaringan lokal (LAN) yang terhubung dengan sistem linux anda (ke eth1) dapat mengakses internet, maka settinglah MGW dengan menggunakan source NAT IPTables dan Forwarding.# /etc/init.d/iptables stop
# vi /etc/rc.d/rc.nat
–:– Tambahkan scripts berikut –:–# !/bin/sh # flushIptables –FIptables –F –t nat# Script iptables untuk Source NAT sesuai dengan ip di eth0 dan eth1 (IP Statik)/sbin/iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -s 192.168.10.0/24 -j SNAT –to-source 192.168.1.2# Script iptables jika ip external eth0 merupakan DHCP/sbin/iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -s 192.168.10.0/24 -j MASQUERADE# Script Forwarding/sbin/iptables -t nat -A PREROUTING -i eth1 -s 192.168.10.0/24 -p tcp –dport 80 -j REDIRECT –to-ports 3128/sbin/iptables -t nat -A PREROUTING -i eth1 -s 192.168.10.0/24 -p udp –dport 80 -j REDIRECT –to-ports 3128/sbin/iptables -t nat -A PREROUTING -i eth1 -s 192.168.10.0/24 -p tcp –dport 8080 -j REDIRECT –to-ports 3128
/sbin/iptables -t nat -A PREROUTING -i eth1 -s 192.168.10/24 -p udp –dport 8080 -j REDIRECT –to-ports 3128
# chmod +x /etc/rc.d/rc.nat
# iptables –L –t nat
7. Simpanlah semua hasil konfigurasi di /etc/rc.local, sehingga Anda tidak perlu harus melakukan command-command sebelumnya setiap kali sistem di on-kan atau di-restart.
Sampai pada tahap ini, berarti Anda sudah selesai membangun sebuah PC router dengan penerapan ip forwarding dan NAT+Masquerade, untuk mengujinya lakukan test ping dari komputer client ke DNS atau ke www.google.com. Jika hasilnya reply, berarti internet sudah bisa di akses dari komputer client.
DNS3 : 203.130.193.74
(eth1)IP : 192.168.10.254/24NETMASK : 255.255.255.0BROADCAST : 192.168.10.255
NETWORK : 192.168.10.0
Catatan, loginlah ke mesin linux anda dengan username sebagai ROOT. Untuk melakukan perubahan tekan tomboll (insert) dan untuk menyimpan perubahan tekan escape : wq (write quit).
2. Settinglah IP pada ethernet-0.# vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0ip static DEVICE=eth0 BOOTPROTO=static BROADCAST=192.168.1.255 IPADDR=192.168.1.2NETMASK=255.255.255.0NETWORK=192.168.1.0
ONBOOT=yes
dhcpDEVICE=eth0BOOTPROTO=dhcp
ONBOOT=yes
2. Settinglah IP MGW dan HostName, serta DNS Resolver # vi /etc/sysconfig/network NETWORKING=yes HOSTNAME=router
GATEWAY=192.168.1.1
# vi /etc/resolv.confnameserver 202.134.0.155nameserver 202.134.2.5
nameserver 203.130.193.74
3. Settinglah IP pada ethernet-1# vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth1DEVICE=eth1BOOTPROTO=staticBROADCAST=192.168.10.255IPADDR=192.168.10.254NETMASK=255.255.255.0NETWORK=192.168.10.0
ONBOOT=yes
Pastikan default gateway telah mengarah ke IP gateway ISP, # route –nDan untuk melihat IP masing-masing ethernet cobalah command berikut :
# ifconfig|more
5. Setting IP Forwarding, agar paket dari jaringan client dapat berjalan ke jaringan di luarnya melalui gateway.# vi /etc/sysctl.conf
rubah net.ipv4.ip_forward = 0 menjadi net.ipv4.ip_forward = 1
# chkconfig –level 2345 network on
# /etc/rc.d/init.d/network restart
Sekarang lakukan testing dengan ngeping ke:# ping 192.168.1.1# ping 202.134.0.155 atau 202.134.2.5# ping www.google.com
# ping 192.168.10.0/24
Jika hasilnya Reply berarti settingnya sudah berhasil dan tinggal selangkah lagi.
6. Agar client atau jaringan lokal (LAN) yang terhubung dengan sistem linux anda (ke eth1) dapat mengakses internet, maka settinglah MGW dengan menggunakan source NAT IPTables dan Forwarding.# /etc/init.d/iptables stop
# vi /etc/rc.d/rc.nat
–:– Tambahkan scripts berikut –:–# !/bin/sh # flushIptables –FIptables –F –t nat# Script iptables untuk Source NAT sesuai dengan ip di eth0 dan eth1 (IP Statik)/sbin/iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -s 192.168.10.0/24 -j SNAT –to-source 192.168.1.2# Script iptables jika ip external eth0 merupakan DHCP/sbin/iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -s 192.168.10.0/24 -j MASQUERADE# Script Forwarding/sbin/iptables -t nat -A PREROUTING -i eth1 -s 192.168.10.0/24 -p tcp –dport 80 -j REDIRECT –to-ports 3128/sbin/iptables -t nat -A PREROUTING -i eth1 -s 192.168.10.0/24 -p udp –dport 80 -j REDIRECT –to-ports 3128/sbin/iptables -t nat -A PREROUTING -i eth1 -s 192.168.10.0/24 -p tcp –dport 8080 -j REDIRECT –to-ports 3128
/sbin/iptables -t nat -A PREROUTING -i eth1 -s 192.168.10/24 -p udp –dport 8080 -j REDIRECT –to-ports 3128
# chmod +x /etc/rc.d/rc.nat
# iptables –L –t nat
7. Simpanlah semua hasil konfigurasi di /etc/rc.local, sehingga Anda tidak perlu harus melakukan command-command sebelumnya setiap kali sistem di on-kan atau di-restart.
Sampai pada tahap ini, berarti Anda sudah selesai membangun sebuah PC router dengan penerapan ip forwarding dan NAT+Masquerade, untuk mengujinya lakukan test ping dari komputer client ke DNS atau ke www.google.com. Jika hasilnya reply, berarti internet sudah bisa di akses dari komputer client.
BAB III
KESIMPULAN
Firewall atau tembok-api  adalah sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas  jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman. 
Fungsi Firewall
- Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan
 - Melakukan autentikasi terhadap akses
 - Melindungi sumber daya dalam jaringan privat
 - Mencatat semua kejadian, dan melaporkan kepada administrator
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar